Dipastikan peraturan ini akan menjadi hot trending, karena kebanyakan orang Indonesia memiliki sifat yang agak keras kepala kalau dikasih aturan. Sehingga pro kontra pun akan terjadi menanggapi peraturan kontroversial ini.
Lalu, kira kira seperti apa respon orang indonesia jika pemerintah melakukan aksi yang kontroversial dengan menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa resmi kedua? Berikut ulasannya di bawah ini :
1. Suka Suka Gua Lah !
 |
| image by kaskus.co.id |
Berarti kamu termasuk kaum yang ngeyelan. Kata kata jitu ini menjadi andalan orang indonesia kalau ada orang yang sok ngatur.
Alasannya sih cukup masuk akal. Pelajaran Bahasa Indonesia aja belum pernah dapet nilai 90, udah ngesok aja ngadopsi bahasa inggris sebagai bahasa resmi kedua.
Tapi menurut saya mah, justru ini akan menambah potensi untuk menambah relasi kita dengan orang dari negara lain.
Yang pastinya akan memberikan keuntungan buat kita, baik dari segi bisnis, kerjasama, ilmu pengetahuan, dsb. Yah wajarlah, orang bilang mah kalo tidak ngeyel terhadap peraturan mah bukan orang Indonesia namanya.
Walaupun masih ada segelintir orang yang baik hati taat aturan, tapi banyak oknum juga yang seakan membuat mereka seakan akan benar.
2. Bagi Kaum Nasionalis, Ini Melecehkan Bahasa Indonesia
Banyak mahasiswa yang turun ke jalan mengecam aksi ini sebagai wujud cinta tanah air. Senjata pamungkasnya pasti Soempah Pemoeda 1928.
“Indonesia merdeka! Berbahasa satu, bahasa Indonesia! Indonesia harga mati! Kami bersumpah akan terus gunakan bahasa Indonesia sampai mati!”. Seru mereka saat berdemo.
Eits.. tunggu dulu ya sobat! Coba pikir-pikir lagi deh.. Misalnya kalau kalian mau kerja di perusahaan asing, apakah ketika interview mereka menggunakan bahasa Indonesia? Tentu saja tidak
Pastinya perusahaan asing menggunakan bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. Untuk itu kita perlu menggunakan bahasa inggris sebagai bekal di masa depan nanti.
3. Relawan Lokal dan Internasional
Kalau memang benar ada undang undang yang mengatur bahasa Inggris sebagai bahasa resmi kedua. Otomatis banyak relawan yang memberikan pendidikan bahasa Inggris untuk masyarakat.
Wajar saja, sebab yang pasti ada segelintir orang yang tergerak hatinya membantu generasi muda untuk maju bersama sama.
Hal ini pernah dilakukan oleh masyarakat Timor Leste ketika negaranya menjadikan bahasa Portugis sebagai bahasa resmi. Mereka saling membantu untuk menyukseskan program dari pemerintahnya.
4. Para Pemilik Tempat Kursus akan Kaya Mendadak
Dengan demikian, pendapatan mereka akan meningkat drastis karena akan banyak orang yang berminat supaya bisa berbahasa Inggris.
Tidak cuma itu saja, Lahan kosong akan banyak dialihfungsikan menjadi tempat kursus dadakan. Tentu saja ini akan menjadi ladang bisnis bagi mereka yang terampil berbahasa Inggris.
5. Hanya Sekedar Mengikuti Trend Saja
 |
| image by irisemedia.com |
Saa seperti trend batu akik, trend bahasa inggris sebagai bahasa resmi kedua pada awalnya akan disambut antusias oleh masyarakat. Tetapi pelan pelan sirnah begitu saja. Alhasil kebijakan pemerintah ini sebatas sebagai wacana saja.
Kesimpulan
Pasti akan sulit membentuk kebiasaan baru ini. Ditambah banyak diantara kita yang sibuk mengurusi kehidupan yang lika-likunya sangat rumit, sehingga tidak ada waktu lagi mengurusi hal ini.
Namun perlu diketahui! Seluruh masyarakat di dunia banyak yang pandai dan berpikir cerdas. Mereka akan terus mengasah kemampuan mereka agar dapat bersaing memajukan negaranya.
Apalagi di penghujung tahun 2015 ini. Dimana Ekonomi ASEAN akan membuka kesempatan masyarakat di berbagai negara ASEAN untuk mencari kerja.
EmoticonEmoticon